Where is my democracy ? Dimana Demokrasiku?
Halo, makasih udah mampir di blog gua Blogaku|Blogging for Inspiring". Kali ini, gua mau bahas soal demokrasi. Kita tau bahwa persepsi demokrasi di Indonesia itu beda-beda. Secara pengertian, berdasarkan asal-muasal kata emang sama. Tetapi, secara garis besar penerapan memiliki makna berbeda-beda bagi tiap orang, termasuk bagi gua sendiri. Maka dari itu, gua bahas demorkasi di konten ini.

Kenapa judulnya Where is my democracy? Karena gua masih nyari dan belum ketemu sama makna demokrasi yang sesungguhnya. Maka dari itu, Where is my democracy? merupakan bagian dari cara gua membulatkan persepsi soal ke-demokrasi-an di Indonesia.

Inilah kutipan-kutipan singkat gua soal demokrasi di Indonesia.


Dasar dari demokrasi adalah kerakyatan dan musyawarah. Indonesia menyatakan diri sebagai negara yang menjunjung demokrasi, tetapi faktanya hanya implementasi dari kristalisasi diri.

Demokrasi artinya kebebasan menyatakan pendapat. Demokrasi artinya berpihak kepada rakyat. Kalo Rakyat kecil demo tuntut pemerintah, mereka marah. Rakyat bersuara, jawabannya: "penjara".

Emakku tidak tahu siapa presidenku. katanya, "sing penting presiden ngerti aku". Abah juga tidak mau memilih kalo ada pemilu. katanya "satu, dua,.. salah pilih malah dosa". Jadi, aku cuma bilang "memilihlah dengan bacaan basmallah".

Sejak dulu, aku tidak diberi banyak kebebasan oleh orang tuaku. Kalo aku main kotor, mereka marah. Padahal, aku cuma pengen adaptasi sama lingkungan sekitar. Sekarang, aku jadi pejabat negara. Mereka sangat banga. Padahal aku suka main kotor. Yang justru marah-marah malah anak tetangga. Masa mendatang, aku ingin memecat diriku sendiri. Lalu, Orang tuaku malah mengusirku dari bumi. Ahh Aku bahagia, akhirnya bisa bebas terbang kemana-mana. Karena untungnya, aku cuma anak buah mereka. Lebih tepatnya, mantan anak buah Ehh.. 

Tadi pagi, bu pancas ngisi kuliah. Beliau bertanya, "Pendidikan Pancasila itu buat apa?". Salah dua mahasiswa menanggapi. "Buat mendidik dosen bu, biar penerapan sila ke-2 bisa diterapin ke mahasiswa", kata Bondi. Lalu, Mohda menyambung, "maaf bu, bondi itu engga bermaksud bilang kemanusiaan dari dosen kepada mahasiswa bu". Bu pancas cuma bilang, "Eee hh, kalian" 

Note :

apabila di dalam kutipan tersebut, diketemukan kesamaan nama, tempat, kisah atau kejadian itu merupakan unsur ketidaksengajaan. Dan Unsur cerita yang disampaikan hanyalah fiktif belaka. Setiap kutipan mengandung pesan moral yang ingin disampaikan penulis. Namun, pembaca diberi keleluasaan untuk memaknai dan mengambil hikmah dari kutipan-kutipan yang terkait.

Thank you for walking, see you for next sepotong celotehan..

Related Posts

0 komentar untuk Where is my democracy ? Dimana Demokrasiku?